Pemuda Demokrat atau yang biasa dikenal Pemuda Marhaenis Kota Yogyakarta merasa prihatin karena ideologi Pancasila kini semakin dikesampingkan.
Hal itu diungkapkan Pengurus DPC Pemuda Demokrat Kota Yogyakarta, Agus Wahyu Sukoco, dalam acara halal bi halal Pemuda Demokrat, di kediaman salah satu pelopor organisasi tersebut di Kuwarasan Gamping Sleman, Sabtu (8/9).
Agus menegaskan, ideologi pancasila hingga saat ini justru semakin luruh. Banyak pejabat di pemerintahan tidak berpijak pada pemahaman ideologi pancasila.
Hal itu mengakibatkan pelaksanaan pemerintah tidak berjalan sesuai harapan. Menurutnya, bahkan para wakil rakyat di legislatif juga tidak melaksanakan amanat dalam pancasila itu. Akibatnya, masyarakat kerap menjadi kaum yang dirugikan atas kebijakan yang dibuat pemerintah.
"Kami bicara secara umum tentang Pancasila. Kami ingin sebarkan lagi ideologi bangsa ini. Acara halal bi halal ini menjadi kesempatan kami untuk diskusi," ungkap Agus, Sabtu (8/9/2012).
Dalam acara halal bi halal tersebut, setidaknya hadir 50 perwakilan DPC Pemuda Demokrat seluruh DIY.
Selain syawalan, acara diskusi tentang pancasila menjadi greget tersendiri dalam pertemuan rutin per tahun itu. Gerakan pemuda yang lahir sejak 1947 tersebut juga merasa prihatin karena selama ini nama pemuda demokrat kerap dikait-kaitkan dengan nama partai.
Padahal, menurut Agus, Pemuda Demokrat sama juga dengan Pemuda Marhaens. "Pemuda Demokrat tidak terikat partai manapun. Pemuda Demokrat bebas," ungkapnya. (tribunjogja.com)
Posting Komentar